Apabila anda melihat seorang pilot pesawat sudah tentu niscaya profesi yang sangat banyak peminatnya khususnya anak muda yang memiliki ketertarikan bidang penerbangan dan tentu pastinya memiliki masa depan yang cukup cerah. Untuk mendapat hal itu tiruana butuh proses yang sangat panjang biar sanggup menjadi seorang kapten pesawat udara memiliki wewenang penuh terhadap seluruh yang berafiliasi dengan pesawat yang akan akan menjadi tanggung jawabannya dikala terbang nanti. melaluiataubersamaini pengalaman yang cukup dan skill yang memadai tentu saja menerbangkan pesawat ini akan menjadi sebuah prestasi yang diakui secara institusi dan diakui pula dari segi akademisnya.
Oleh alasannya itu tiruana alur proses yang panjang itu akan selalui dilakukan test secara terencana untuk mengukur kestabilan seorang pilot untuk bertugas biar terlihat secara parameter memang memiliki kapasitas baik dan memiliki nilai yang sudah distandarkan oleh peraturan yang berlaku. melaluiataubersamaini cara menyerupai inilah maka pilot sanggup melaksanakan seluruh aktifitas terbangnya dikala bertugas dan harus memperhatikan apa saja yang dilakukan sebelum pesawat ini akan take off dengan beberapa aktivitas penting biar tiruana standar layak terbang sudah dilakukan oleh seorang pilot yang berpengalaman.
Baca juga:
CEK KESEHATAN RUTIN DAN BERKALA.
Sebelum terbang pilot yang ditugaskan untuk melaksanakan penerbangan akan dilakukan pengecekan kesehatan terlebih lampau dimana kesehatan ialah faktor yang terpenting untuk mengetahui kondisi seorang pilot pada dikala itu dengan hasil yang baik. melaluiataubersamaini hasil yang baik dan terukur ini maka ditentukan apakah seorang pilot ini akan layak untuk terbang atau tidak sama sekali. Jika hasil yang terekam medisnya tidak sesuai dengan standar maka pilot yang ditunjuk dihentikan terbang dan harus ada penggantinya. Untuk pengecekan yang sangat penting untuk diketahui ialah organ mata, penyakit dalam, tekanan darah, dan hal lainnya sesuai dengan sebuah tugas. Saat terbang pilot harus steril tidak ada konsumsi obat dengan range waktu 1-2 jam sebelum terbang. Apabila terdeteksi maka mekanisme kelayakan terbang tidak sanggup direkomendasikan oleh petugas medis.
CEK JUMLAH TOTAL PENUMPANG PESAWAT.
Seorang pilot harus mengetahui berapa jumlah penumpang yang akan menaiki pesawat yang akan menjadi tanggung jawabannya dikala take off nanti. Untuk pengecekan jumlah penumpang pesawat ini sanggup didapatkan dari seorang awak kabin atau pramugari yang bertugas dikala itu. Pastikan seluruh penumpang sudah di dingklik masing-masing dan sudah dipastikan tidak ada di kamar kecil atau rest room pesawat. Seluruh proses penting lainnya untuk keselamatan pesawat sudah dilakukan menyerupai seluruh smartphone sudah switch off selama penerbangan nanti.
CEK KONDISI PESAWAT SEBELUM TERBANG.
Pilot harus melaksanakan pengecekan kondisi pesawat sebelum terbang, dikala kini ini memang sudah ada ground staff yang memmenolong tata laksana lapangan tetapi pilot harus memastikan selutuh pengecekan penting ini sudag terealisasi dengan sempurna. Untuk pengecekan ulang seorang pilot harus memastikan kondisi mesin pesawat, kedua akup, kondisi materi bakar, pintu pesawat, hingga seluruh alat keselamatan penumpang dan lainnya sudah ready dan kondisi siap terbang. Persiapan ini sudah tentu masuk dalam syarat penting dari masing-masing airline dengan beberapa dokumen hitam dan putih yang sudah ditanhadirani oleh seorang pilot dan pejabat yang berwenang dikala penerbangan akan dimulai.
Ada beberapa dokumen yang harus masuk dalam pengecekan ulang oleh seorang pilot:
#1. Seorang pilot harus mendapat gosip cuaca dari staf penerbangan lainnya pastinya akan mendapat briefing dari pejabat terkait dikala waktu keberangkatan. Apabila cuaca dalam kondisi baik makan pesawat layak terbang, kalau tidak makan keputusan pesawat untuk walk around menjadi alternatif hingga suasana menjadi lebih baik.
#2. Pilot harus mereview seluruh check list electrical power up pesawat.
#3. Pilot melaksanakan pre elemenary preflight sehingga mendapat gosip penting dikala pesawat akan berangkat.
#4. Memasukan flight plan ke komputer atau CDU preflight.
#5. Pastikan tiruana tombol yang ada di kemudi sudah pada daerah yang semestinya.
#6. Pilot melaksanakan taxy and take off breafing.
#7. Sebelum pilot melaksanakan checklist sudah menyiapkan start mesin.
#8. Dan seterusnya.
KOMUNIKASI DENGAN MENARA PENGAWAS {ATC}.
Pilot harus melaksanakan komunikasi dengan petugas menara pengawas ATC alasannya dengan cara ini seorang pilot mengetahui bahwa pesawat sudah diizinkan take off setelah mendapat panduan untuk segera masuk ke landasan pacu.
Saat menerbangkan pesawat memang pilot dimenolong oleh seorang co-pilot dikala akan melaksanakan take off tetapi anda sebagai pilot atau kaptennya sudag tentu niscaya harus memahami seluruh pgual, tombol di kemudi dan memastikan seluruh pgual tersebut sudah sepatutnya diketahui posisi yang sebenarnya. Semua dokumen resmi penerbangan yang dipersiapkan harus sesuai dengan keadaan yang bergotong-royong biar seluruh dokumen penting ini sudah termasuk SOP internal dan eksternal terkait. Hal yang sangat penting ialah kesehatan pilot harus prima tidak ngantuk dan lelah dan akan mempersembahkan kenyamanan perjalanan dan biar selamat selama perjalanan nanti.
Baca juga: